Minggu, 29 Maret 2009

Keris & Tuah




Jin dan Makhluk Halus



Isi atau tuah keris lainnya, ada pula yang berasal dari kekuatan jin atau mahkluk halus lainnya. Tentang hal ini dapat diterangkan sebagai berikut.



Nenek moyang bangsa Indonesia percaya bahwa di alam dunia ini selain manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan adal lagi jenis penghuni alam lainnya. Penghuni alam ini disebut mahkluk halus, lelembut, badan alus atau jin.



Terhadap makhluk halus ini, nenek moyang bangsa Indonesia pada umumnya bersikap toleran, menghormati keberadaannya dan selalu berusaha untuk tidak saling mengganggu. Bahkan pada hal-hal yang khusus, makhluk halus yang tak terlihat ini diajak bekerjasama atau dimintai bantuannya. Mereka percaya bahwa jika manusia berbuat baik pada makhluk halus ini, mereka pun mau membantu manusia, bila diperlukan. Dalam rangka memelihara hubungan baik dengan mahkluk halus itulah, berbagai sesaji disediakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.



Seperti halnya manusia, menurut konsep nenek moyang kita makhluk halus itu pun mempunyai tempat tinggal tertentu. sesaji untuk makhluk halus, biasanya diletakkan di dekat tempat yang diperkirakan dijadikan tempat tinggal makhluk halus. Sesaji juga diselenggarakan, bilamana sesorang menginginkan agar satu atau dua makhluk halus mau berdiam pada suatu tempat. Demikian pula dalam kaitan dengan isi sebilah keris atau senjata tradisonal lainnya.




Agar keris atau tombak atau senjata pusaka lainnya menjadi lebij ampuh, sebagian nenek moyang kita menyediakan berbagai sesaji. mereka mengharap agar dengan sesaji itu, ada makhluk halus yang mau tinggal di keris atau tombaknya. Dengan adanya makhluk halus yang mendiami kerisnya, mereka berpendapat kerisnya menjadi lebih sakti, lebih ampuh. Apalagi bilamana ia yakin bahwa makhluk halus yang mendiami kerisnya adalah makhluk halus yang sakti dan berkekuatan hebat.

Kamis, 26 Maret 2009

KERIS JAWA


Nikel Sebagai Pengganti Titanium

Karena bahan pamor dari batu pamor atau batu bintang tidak gampang diperoleh, orang lalu mencari bahan penggantinya. Yang banyak digunakan sebagai pengganti batu pamor meteorit adalah logam nikel. Logam pengganti untuk bahan pamor ini mempunyai beberapa persamaan dengan titanium, antara lain warnanya yang lebih putih dibanding dengan warna besi. Nikel juga terhindar dari pengaruh warangan, sehingga pamor keris atau tosan aji lainnya dapat cemerlang kontras bila diwarangi.

Namun yang tak dapat disamai oleh nikel adalah keunggulan titanium yang tahan panas, kekerasannya tinggi dan tak gampang termakan karat.

Bagi pecinta keris yang kurang teliti, akan sulit membedakan pamor nikel dengan pamor meteorit yang mengandung titanium. Namun bagi yang peka dan teliti, mudah mengetahuinya dengan penglihatan serta perabaan saja. Ketajaman permukaan pamor meteorit lebih terasa dibanding dengan pamor nikel.

Tuah Keris

Tentang apa sebenarnya yang dinamakan tuah itu, sudah beberapa kali diperbincangkan di antara para pecinta keris. Kesepakatan tentang hal itu belum ada. Namun teori yang mulai banyak dianut orang adalah, bahwa isi keris yang baik adalah berupa kekuatan yang berasal dari berkah Tuhan. Pendapat ini adalah hasil dari beberapa diskusi mengenai isi keris yang diselenggarakan oleh Pusat Keris Jakarta.
Berkah yang terkandung dalam keris itu dianugerahkan Tuhan karena doa dan permohonan sang Empu selama pembuatan keris itu. Mantera yang selalu diucapkan Empu, sesungguhnya adalah susunan sederet doa yang telah dibentuk menjadi semacam syair. Sedangkan yang disebut doa, sama dengan permohonan.
Itulah sebabnya mengapa sebagian masyarakat bangsa Indonesia dulu, selalu memberi sesaji kepada keris dan tosan aji lainnya. Mereka berpendapat, jika sesaji itu lupa diberikan, maka makhluk halus penunggu keris itu akan marah atau pergi. Jika pergi, mungkin tak akan ada pengaruh buruk pada pemilik keris. Tetapi kalau makhluk halus itu sampai marah, mungkin dapat mendatangkan musibah.
Dengan mengetahui bagaimana bunyi doa seorang Empu dalam memohon berkah Tuhan bagi keris buatannya, tidak sukar bagi pecinta keris untuk memahami bahwa tuah sebilah keris yang baik adalah berkah atau berkat anugerah Tuhan.

Rabu, 18 Maret 2009

Keris Indonesia




Keris sebagai salah satu warisan budaya asli Indonesia saat ini sudah semakin dilupakan oleh orang-orang Indonesia, sehingga pembuat keris termasuk warangka nya (tempat/wadah) sudah semakin langka saja.




Saat ini yang banyak membuat keris adalah pengrajin bukan empu (=pembuat bilah keris) dan pembuat warangka nya. Pengrajin membuat keris hanya untuk hiasan semata dengan bahan dasar pembuatan yang ala kadarnya.


Namun lain bagi pembuat keris dan warangka untuk Tosan Aji, yang dipercaya mempunyai daya magis, roh/jiwa atau aurora sendiri dan membawa pengaruh bagi pemiliknya.




Keris sebagai tosan aji dibuat dari bahan-bahan pilihan, misalnya batu meteor, baja kuno, dll, sedangkan untuk warangkanya dibuat dari kayu cendana, gading gajah, gigi gajah, dll.


karena bahan dasarnya saja sudah pilihan itulah yang menimbulkan kekuatan tersendiri.




Saat ini sudah semakin langka orang-orang yang membuat keris sebagai tosan aji, padahal ini warisan budaya asli Indonesia yang telah mendapat pengakuan dari dunia internasional.


Apakah Kita rela ini punah?


Apakah kita biarkan ini menjadi benda bersejarah?

Jika Anda berminat ikut melestarikan dengan memiliki dan merawat keris......
saya siap membantu, hubungi saya....banyak koleksi bisa anda miliki....

Sabtu, 14 Maret 2009

Tunjung

Here I Am