Selasa, 14 April 2009


INDUKSI ILMU

Seseorang yang memiliki ilmu tinggi, dapat menularkan ilmunya pada orang lain. Ia juga bisa menularkan (induksi) daya dari ilmu itu pada suatu benda. Kekuatan ilmu yang ditularkan itu pada umumnya, dapat bertahan sampai beberapa minggu, beberapa bulan dan bahkan ada yang bertahun-tahun.
Kemampuan seperti ini, sampai sekarang masih dimiliki oleh orang-orang tertentu di Indonesia. Pada zaman perang kemerdekaan, orang-orang yang berkemampuan seperti itu cukup banyak jasanya. Mereka secara langsung ikut membakar semangat para pejuang. Caranya, antara lain adalah dengan “mengisi” sepotong bambu kuning dengan daya tertentu. Pejuang yang maju ke medan tempur membawa potongan bambu kuning yang telah diisi itu akan berlipat ganda semangatnya, karena ia yakin dirinya akan selamat dalam pertempuran itu.
Kemampuan mengisi sesuatu daya pada sebuah benda ini pun sering dilakukan terhadap sebilah keris. Keris-keris yang diisi dengan cara seperti ini umumnya bukan keris buatan empu, melainkan buatan pandai besi atau pandai keris. Itulah sebabnya, keris yang tuahnya berasal dari isian atau induksi, biasanya tak begitu indah buatannya. Karena pembuat keris semacam itu bukan empu, melainkan pandai keris atau pandai besi biasa. Bahkan, seringkali keris semacam itu bentuknya tidak mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam Pakem Keris.

Note :
· Pakem Keris : buku atau catatan standar tentang berbagai segi mengenai keris.
· Induksi : penularan, terkena pengaruh, meniru sifat atau kemampuan benda lain.

Doa pada saat penempaan pertama
Salam ngalikum salam
Niatingsun dadi Pengulu
Saka kersaning Allah.
Jodone wesi bumi lawan pamor akasa

Ket raket, nglairake daya suci
Daya rahayu saka karsa lan panguwasaning Allah
La illaha Ilallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar